PENILAIAN
CPPB-IRT
GEPLAK
MBOK TUMPUK
DISUSUN
OLEH :
QURRATUL’AIN
(12120046)
RIRIN
NURAENI (12120066)
ANDRI MAYASARI (12120076)
INDRI
AGUSTIANTI (12120077)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Gambaran
Umum
-
Identitas IRTP
-
Nama pemilik/penanggung
jawab:Pak Tumpuk
-
Perusahaan yang
bersangkutan : GEPLAK MBOK TUMPUK
-
Jenis Pangan : Makanan ringan
(oleh-oleh
khas Bantul)
-
Nomor SP :
015.12.02.88
-
Nomor Izin : 000022050
-
Jumlah Karyawan :28 orang
-
Alamat & no.
Telpon :Jl.KHA.Wahid
Hasyim No.104 Bantul,Yogyakarta
Telp.(0272)
367751
-
Kapasitas produksi : 100 kg-200 kg/hari
-
Cara Pemasaran :Langsung, yaitu
hanya tersedia pada cabang pusat (tidak membuka cabang)
-
Karakteristik Produk :Berbentuk tidak beraturan
-
Kapasitas IRTP : 100 kg-200
kg/hari
B. Tujuan
1.
Untuk mengetahui cara produksi pangan yang baik di Industri IRT Mbok
Tumpuk.
2.
Untuk mengetahui
higiene dan sanitasi pada produksi Geplak mbok tumpuk.
3.
Untuk mengetahui apakah
produk yang dihasilkan bermutu dan aman dikonsumsi oleh konsumen.
C. Manfaat
1.
Melindungi konsumen
dari bahan tambahan pangan yang berbahaya.
2.
Meningkatkan mutu
produk pangan yang dihasilkan Geplak Mbok Tumpuk
3.
Menjamin keamanan
produk yang dihasilkan Geplak Mbok Tumpuk.
4.
Meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap Geplak Mbok Tumpuk.
BAB
II
METODE
PENGUMPULAN DATA
Metode adalah seperangkat kegiatan dan cara yang digunakan untuk
mendapatkan data-data tertentu terkait dengan suatu bidang yang hendak
diteliti. Metode ini dipergunakan hampir di seluruh proses pengumpulan data
penelitian. Dengan melakukan observasi terhadap sebuah industri rumah tangga,
diharapkan dapat mengetahui gambaran yang utuh tentang cara pengolahan pangan
yang baik.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan tehnik sebagai
berikut :
a.
Penelitian
Lapangan (field reseacrh)
Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian yang
dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian, yaitu masuk ke dalam
lingkungan produksi bahan pangan (Proses produksi geplak). Data penelitian
untuk lapangan, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Observasi (observation)
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
sesuatu yang diteliti.Observasi
yang dilakukan dengan cara peneliti berhadapan langsung dengan objek yang
diteliti, yaitu untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
materi penelitian.
2. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang
sesuai berdasarkan laporan verbal dimana pada wawancara ini terdapat dialog
yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari
interviewee (orang yang diwawancarai).Adapun interviewee yang kami wawancarai
adalah karyawan dan pemilik perusahaan. Wawancara digunakan untuk memperoleh
informasi secara umum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan para
karyawan dan tugas masing-masing komponen dalam menyelesaikan bagiannya untuk
membuat geplak.
BAB
III
HASIL
dan PEMBAHASAN CPPB-IRT
Nama dan
alamatperusahaan: GEPLAK
MBOK TUMPUK
Jl.KHA.Wahid
Hasyim No.104 Bantul,Yogyakarta
|
Nama
Pemilik/penanggungjawab:Pak
tumpuk
|
||||||||
JenisPangan
:Makanan
ringan
(oleh-oleh khas
bantul)
|
Nomorizin : 000022050
|
Jumlah
Karyawan:25orang
|
|||||||
UmurBangunan:45
tahun
|
|||||||||
Kode
: B:baik
|
C:cukup
|
K:Kurang
|
|||||||
GROUPA.LINGKUNGAN PRODUKSI
|
3
|
B
|
Airyang kontaklangsung
denganpangan
|
2
|
B
|
Perhiasandanasesoris lainnya
|
|||
1
|
B
|
Semak
|
|
|
GROUPE.FASILITASDAN KEGIATAN HIGIENEDAN
SANITASI
|
GROUPH.PENGENDALIAN PROSES
|
|||
2
|
K
|
Tempatsampah
|
|
|
|||||
3
|
C
|
Sampah
|
|
|
1
|
B
|
Penetapan spesifikasi
bahanbaku
|
||
4
|
B
|
Selokan
|
|
|
E.1.AlatCuci/Pembersih
|
|
|||
GROUPB.BANGUNAN
DANFASILITAS
|
1
|
B
|
Ketersidaan
alat
|
2
|
B
|
Penetapan komposisi
dan formulasibahan
|
|||
|
|
E.2.Fasilitas higiene
karyawan
|
|
||||||
B.1.Ruang
Produksi
|
1
|
B
|
Tempatcucitangan
|
3
|
B
|
Penetapan cara produksi yang
baku
|
|||
1
|
C
|
Konstruksilantai
|
2
|
B
|
Jamban/toilet
|
|
|||
2
|
C
|
Kebersihanlantai
|
|
|
E.3.Kegiatanhigiene
dan sanitasi
|
4
|
B
|
Penetapan spesifikasi
kemasan
|
|
3
|
K
|
Konstruksidinding
|
|
|
|
||||
4
|
K
|
Kebersihandinding
|
1
|
K
|
Penanggungjawab
|
5
|
C
|
Penetapan tanggal
kadaluarsa dankode produksi
|
|
5
|
K
|
Konstruksilangit-langit
|
|
|
Penggunaandetergendan
|
|
|||
6
|
K
|
Kebersihanlangit-langit
|
2
|
K
|
disenfektan
|
|
|||
7
|
C
|
Konstruksipintu, jendela,danlubang
angin
|
|
|
GROUPF.PENGENDALIAN HAMA
|
GROUPI.LABELPANGAN
|
|||
|
|
|
1
|
B
|
Persyaratanlabel
|
||||
|
1
|
B
|
Hewanpeliharaan
|
GROUPJ.PENYIMPANAN
|
|||||
8
|
B
|
Kebersihanpintu, jendela,danlubang
angin
|
2
|
K
|
Pencegahan masuknya
hama
|
1
|
B
|
Penyimpanan bahandan
produk
|
|
|
3
|
K
|
Pemberantasan hama
|
|
|||||
|
|
|
GROUPG.KESEHATANDAN HIGIENEKARYAWAN
|
2
|
B
|
Tatacarapenyimpanan
|
|||
B.2.KelengkapanRuang
Produksi
|
|
|
3
|
B
|
Penyimpanan bahan
berbahaya
|
||||
|
|
G.1.Kesehatankaryawan
|
|
||||||
1
|
B
|
Penerangan
|
1
|
K
|
Pemeriksaan kesehatan
|
4
|
B
|
Penyimpanan label dan
kemasan
|
|
2
|
K
|
PPPK
|
2
|
B
|
Kesehatankaryawan
|
|
|||
B.3.Tempatpenyimpanan
|
|
|
G.2.Kebersihankaryawan
|
5
|
K
|
Penyimpanan
peralatan
|
|||
1
|
C
|
Tempatpenyimpanan
bahandanproduk
|
1
|
K
|
Kebersihanbadan
|
GROUPK.MANAJEMEN
PENGAWASAN
|
|||
|
2
|
K
|
Kebersihanpakaian
|
||||||
2
|
K
|
Tempatpenyimpanan
bahanbukanpangan
|
3
|
K
|
Kebersihantangan
|
1
|
B
|
Penanggungjawab
|
|
|
4
|
K
|
Perawatanluka
|
2
|
K
|
pengawasan
|
|||
GROUPC.PERALATAN
|
|
|
G.3.Kebiasaankaryawan
|
|
|
|
|||
PRODUKSI
|
1
|
B
|
Perilakukaryawan
|
GROUPL.PENCATATANDAN
|
|||||
1
|
C
|
Konstruksi
|
|
|
|
DOKUMENTASI
|
|||
2
|
B
|
Tata letak
|
|
|
|
1
|
K
|
Pencatatan
dan dokumenatsi
|
|
3
|
C
|
kebersihan
|
|
|
|
|
|||
GROUPD.SUPLAIAIR
|
|
|
|
2
|
K
|
Penyimpanan catatan
dan dokumentasi
|
|||
1
|
B
|
Sumberair
|
|
|
|
|
|||
2
|
B
|
Penggunaanair
|
|
|
|
GROUPM.PELATIHANKARY.
|
|||
|
|
|
|
|
|
1
|
K
|
Pengetahuankaryawan
|
|
Tindakanyangdilakukan
|
Penilaianterdahulu
|
Penilaian saatini
|
|||||||
|
|
Tidakada
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembinaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Suratperingatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pencabutan No.SP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemusnahan
produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:diisikesimpulandanatausaran/tindaklanjut
|
|||||||||
Tanggalpemeriksaan
|
tanda
tanganpemilik
/penanggungjawab
|
Tandatangan
petugas
|
Berdasarkan hasil penelitian
lapangan langsung pada Geplak Mbok Tumpuk dengan menggunakan metodelogi
penelitian yaitu penelitian lapangan, obeservasi dan wawancara. Adapun ruang
lingkup good manufacturing practiceadalah
berbagai hal yang dibahas dalam Cara Produksi Pangan yang Baik yaitu Lingkungan
Produksi, Bangunan dan Fasilitas, Peralatan Produksi, Fasilitas dan Kegiatan Hygiene
dan Sanitasi, Pengendalian Hama, Kesehatan dan Higiene Karyawan, Pengendalian
Proses, Label Pangan, Penyimpanan, Manajemen Pengawasan, serta Pencatatan dan
Dokumentasi.
Pada hasil pengamatan tentang
lingkungan produksi pembuatan Geplak Mbok Tumpuk lokasi pabrik produksi
pengolahan yang masih kurang yaitu tempat sampah sehingga sampah dan bahan
buangan pabrik lainnya masih berserakan di tempat produksi seharusnya
dikumpulkan setiap saat di tempat khusus dan segera dibuang atau di daur ulang,
sehingga tidak menumpuk dan menjadi sarang hama serta penyediaan tempat sampah
yang perlu ditambah. Tempat –tempat pembuangan sampah harus selalu kadalam keadaan
tertutup untuk menghindari bau busuk dan mencegah pencemaran pada makanan dan
lingkungan di sekitar tempat produksi. Sedangkan pada hasil pengamatan tentang
bangunan dan fasilitas masih banyak yang kurang, karena Geplak Mbok Tumpuk umur
bangunannya sudah 45 tahun dan tidak ada renovasi tempat produksi sehingga
kontruksi dinding,kebersihan dinding, kontruksi langit-langit,
kebersihan langit-langit seharusnya penanggung jawab/pemilik melakukan pembersihan
dan renovasi tempat produksi secara berkala sehingga tidak terjadi kontaminasi
pada makanan yang akan menimbulkan bahaya/keracunan dari Geplak atau biasa
disebut ‘food born dieases’. Pada tempat produksi tidak ada kotak PPPK
sehingga jika terjadi luka pada tangan bisa menyebabkan infeksi dan tercemar
bahaya biologis/mikrobiologi dari luka sehingga makanan yang diproduksi dapat
menyebabkan bahaya cemaran biologis/mikrobiologis serta tempat penyimpanan
bahan bukan pangan masih belum tertata rapi sehingga dapat terjadi kontaminasi
silang yang bisa menimbulkan cemaran fisik, kimia dan biologis/mikrobiologis.
Pada hasil pengamatan tentang
fasilitas dan kegiatan hygiene dan sanitasi khusus group E.3 tentang
penanggungjawab penggunaan deterjen dan disenfektan masih kurang, akibat dari
tidak adanya pelatihan tentang kebersihan pada karyawan dan masih minimnya
pengetahuan tentang penggunaan deterjen dan desinfektan. Sedangkan pada
pengendalian hama masih kurang yaitu tentang pencegahan hama masuk dan pemberantasan
hama, seharusnya ada tim untuk pencegahan hama dan pemberantasan hama sehingga
hama berupa binatang mengerat seperti tikus, burung, serangga dan hama lain merupakan
penyebab utama terjadinya pencemaran terhadap bahan pangan yang menurunkan mutu
dan keamanan produk pangan.
Pada hasil pengamatan tentang
kesehatan dan hygiene karyawan masih kurang yaitu pemeriksaan kesehatan,
kebersihan badan, kebersihan pakaian, dan kebersihan tangan dan perawatan
karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan hygiene pada diri/personal
seharusnya penanggungjawab/manager melakukan pemantauan kesehatan kepada
karyawan secara berkala sehingga dapat mengetahui atau diduga sakit masih
membawa penyakit (baru sembuh dari sakit) hendaknya diberhentikan sementara sampai
karyawan sembuh total, contoh penyakit karyawan yang mikrobanya dapat mencemari
pangan antara lain : sakit kuning/hepatitis A, diare, sakit perut, muntah,
demam, sakit tenggorokan,luka dan lain-lain. Kebersihan karyawan
yang bekerja di ruangan pengolahan pangan harus selalu dalam keadaan
bersih, mengenakan baju kerja serta penutup kepala dan sepatu. Perlengkapan
seperti baju kerja, penutup kepala, dan sepatu tidak boleh dibawa keluar dari
pabrik dan seharusnya pemilik/ penanggungjawab memberikan baju kerja pada
karyawan sehingga pencemaran dari luar seperti biologi/mikrobiologi, fisik dan
kimia bisa dihindari dari pakaian yang dipakai oleh karyawan.Ada beberapa
karyawan di Geplak Mbok Tumpuk yang masih belum bisa meninggalkan kebiasaan
yang jelek yaitu merokok di ruangan produksi sehingga pemberian tentang
pelatihan merokok dalam area produksi dilarang dan meninggalkan kebiasaan
tersebut karena dapat mencemari makanan.
Pada hasil pengamatan group J.
penyimpanan masih kurang tentang penyimpanan peralatan untuk memproduksi Geplak
seharusnya alat dibersihan sebahis digunakan
untuk memproduksi sehingga tidak menimbulkan kontaminasi silang yang
dapat menurunkan kualitas mutu Geplak. Sedangkan pada pencatatan dokumentasi masih
kurang karena tidak adanya tim dalam melakukan pencatatan dokementasi sehingga
tidak di ketahui kode produksi serta perusahaan tidak bisa meminimalisir jika
suatu hari terjadi keracunan akibat dari kelalaian pencatatan dokumen yang
kurang baik. Serta group M. pelatihan karyawan masih kurang seharusnya
penanggungjawab melakukan pelatihan pada karyawan secara berkala.
A. Grup Utama
Berdasarkan penilaian mutu P-IRT
pada industri Geplak termasuk kedalam kriteria cukup karena group utama
D dan H baik sedangkan group utama yang F dan G cukup.Hasil penilaian mutu yang
diperoleh dari perhitungan di atas dicantumkan pada kolom penilaian saat ini.
B. Skor/Kriteria GMP
Berdasarkan
penilaian mutu P-IRT pada industri Geplak termasuk dalam
kriteria cukup, hal ini dapat dilihat pada hasil penilaian untuk grup utama.
C. Tabel Analisa GMP (SKOR
MASING-MASING GROUP)
GRUP
|
SKOR
|
KET
|
HARAPAN
|
SARAN
|
|
|
|
|
CUKUP
GROUP UTAMA
2 C
2 B
GROUP PD
3 B
4 C
2 K
|
BAIK
GROUP UTAMA
4 B
GROUP PENDAMPING
8 B/C
1 K
|
|
A
|
Lingkungan produksi
|
2
|
C
|
B
|
-
|
B
|
Bangunan & Fsilitas
|
2
|
C
|
B
|
-
|
C
|
Peralatan Produksi
|
3
|
B
|
B
|
-
|
D
|
Suplai air
|
3
|
B
|
B
|
-
|
E
|
Fasilitas & kegiatan H&S
|
2
|
C
|
B
|
-
|
F
|
Pengendalian
hama
|
2
|
C
|
B
|
-
|
G
|
Kesehatan
& Higiene Karyawan
|
2
|
C
|
B
|
-
|
H
|
Pengendaian
proses
|
3
|
B
|
B
|
-
|
I
|
Label pangan
|
3
|
B
|
B
|
-
|
J
|
Penyimpanan
|
2
|
C
|
C
|
-
|
K
|
Manajemen pengawasan
|
3
|
B
|
B
|
-
|
L
|
Pencatatan & Dokumentasi
|
1
|
K
|
C
|
Seharusnya pihak manager atau penanggung jawab lebih memperhatikan
pencatatan dan dokumentasi agar menghindari untuk mengantisipasi jika di
kemudian hari terjadi kasus keracunan akibat tidak terjadinya pencatatan
dokumen yang tidak baik
|
M
|
Pelatihan Karyawan
|
1
|
K
|
K
|
Kepada pimpinan diberikan
pelatihan kepada karyawan secara berkala agar kualitas hasil produksi agar
tetap konsisten
|
BAB
IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
hasil penilaian Cara Produksi Pangan yang Baik di Industri Rumah Tangga Mbok
tumpuk, kelompok kami mendapatkan hasil penilaian yaitu kategori cukup. Karena
grup utama ( D dan H) baik sedangkan grup utama ( F dan G) yaitu cukup. Produk
yang dihasilkan sudah aman dan dapat memenuhi selera konsumen.
2. Saran
Diharapkan
kepada pimpinan IRT untuk memenuhi criteria penilaian CPPB yang masih belum
terpenuhi sehingga menghasilkan produk yang lebih baik (bermutu, aman dan
berkualitas)
DAFTAR
PUSTAKA
-
Winarno, F.G., danSurono,
(2002), GMP Cara PengolahanPangan Yang Baik. Bogor: M-Brio Press.
-
Endrah.2010.identifikasi
penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) padaGeplak.http://endrah.blogspot.com/2010/02/identifikasi-penerapan-gmp-good.html
(diaksespadatanggal 26 Desember 2010 pukul 10.00)
-
Purwoko Indarto.2010.Startegi Penerapan GMP di
Industri.http://globalhygienestore.com/show.php?mode=news&id=15.(diakses
padatanggal 25 Desember 2010 pukul 15.00)